Lihatlah jauh dan luas, dan apa yang kita lihat? Negara yang paling beradab, setidaknya, yang kita miliki pada titik ini dalam perkembangan manusia kita yang baru lahir, telah membuat akomodasi yang tidak nyaman terhadap perilaku yang secara historis mereka akan benci sebagai penolak yang benar-benar.
Itu tidak lain adalah hukum Hammurabi, atau gayung bersambut, tertulis di TNT.
Jadi kita sampai pada pertanyaan besar. Apa yang telah dilakukan oleh terorisme?
Para bajingan tanpa belas kasihan ini telah memaksa kami mengubah pengertian kami tentang benar dan salah menjadi tandingan yang bisa diterapkan untuk perilaku binatang mereka sendiri. Kami terpaksa mempertimbangkan untuk membunuh mereka sebagai kebutuhan etis yang disesalkan dan, jika beberapa ribu warga sipil terjadi di jalan, apa lagi yang bisa kami lakukan dengan menjaga bom dan roket terbang.
Transformasi dari pengertian etika kita sendiri yang patut dipuji ini, selain membunuh dan melukai kita secara fisik, hasil yang paling merusak dari amoralitas pembunuh para teroris. Ini adalah, jika Anda mau, kemenangan kedua paling menyedihkan.
Di sinilah kita, harapan dunia, dalam hal negara-negara yang tingkah lakunya lebih disukai dipandu oleh prinsip kesucian hidup yang saling bergizi, yang dipaksa untuk mendatangkan kematian dan kehancuran.
Haruskah kita dikurangi untuk memberantasnya di dalam lumpur yang benar-benar tidak etis di mana terorisme meluncurkan salvos-nya atau apakah ada cara untuk tetap berada di pesawat yang lebih tinggi sementara kita bersaing dengannya untuk dominasi dunia, kebenaran, keadilan, dan TV Amerika?
Dapatkah kita, pada kenyataannya, menang atas apa yang, pada saat ini, tampak sebagai pencapaian terlarang musuh-musuh faux-religius kita?
Apakah kita akan menjadi orang-orang di topi putih, meskipun kotor, jika kita tidak bisa?
Tapi bagaimana kita bisa mencapai apa yang menampilkan dirinya sebagai perbedaan yang tidak mungkin?
Mengapa, hanya dengan tidak menjadi sangat bengis sebagai teroris.
Tentu, kita harus mempertahankan diri kita sendiri, belum lagi infrastruktur berharga kita, yang merupakan bagian terbaik dari pencapaian umum, peningkatan, dan janji umat manusia. Ya, kita harus memburu mereka dan membunuh mereka sebelum mereka membunuh lebih banyak dari kita. Tetapi kita tidak harus membungkuk ke tingkat kebejatan buas yang mereka lakukan ketika mereka membunuh atau menangkap kita.
Menggoda karena mengabaikannya sebagai ketidaknyamanan, kita harus mematuhi aturan keterlibatan yang paling dikenal, yaitu Konvensi Jenewa. Tinggallah mereka meskipun kita menyadari bahwa para pembunuh dan penyiksa yang tidak tahu-menahu dan tidak bermoral yang saat ini sedang berperang dengan kita tidak memenuhi syarat sebagai pejuang musuh, paling dapat dibenarkan karena mereka sendiri tidak mengakui perjanjian yang relatif manusiawi tentang bagaimana kita harus melakukan pertempuran dengan satu sama lain.
Dengan menempatkan diri kita di atas landasan perilaku yang benar, kita dapat tetap berada di atas para teroris, melakukan apa yang mungkin mereka lakukan, dan membuat mereka terlihat, di mata semua kemanusiaan yang tidak berprasangka, seperti para penjahat rendahan yang telah mereka kecam sebagai diri mereka sendiri.
Untuk sedikit melanjutkan, dengan sabar pasien Anda pada penangguhan singkat tawa, dalam pertahanan hidup, kita harus melakukan yang terbaik untuk tidak menyakiti dan meremehkannya dan semua yang kita bisa untuk melestarikan dan menghormatinya. Dengan menjadi juara kehidupan, kita dapat mengurangi dan mengalahkan mereka yang tidak mempedulikannya.
Biarkan hidup untuk hidup dan mati untuk kematian; maka hidup harus menang, dan kematian, pada waktunya, mati.
Bukankah itu benar, aku sayang?
